My Thinking History

Sejarah Pemikiran saya (Yan Okhtavianus Kalampung)
Saya adalah seorang anak yang lahir pada urutan kedua namun saya lahir beberapa tahun setelah kakak saya meninggal dunia. Baru kemudian aku lahir sebagai seorang anak yang ditunggu-tunggu dan diharapkan. Dengan situasi seperti ini, saya dicurahkan kasih sayang yang luar biasa dari keluarg maupun kerabat. Jadi awal mula pemikiran saya adalah seorang manusia yang berpikir sebebas-bebasnya atau dengan kata lain “semau gua”. Dari informasi yang didapat dari kerabat-kerabat dekat saya, nampaknya saya benar-benar dimanja dalam artian, semua yang saya inginkan selalu terpenuhi.
Dan datanglah saat yang baru dalam hidup, dimana semua hal yang saya alami di atas diganti dengan system yang ketat, disiplin yang penuh keterpaksaan, dan aturan yang dibungkus dengan kekerasan. Pada masa itu, saya menjadi seseorang yang menyangkal diri sendiri. Saya berpikir untuk sekeras-kerasnya menjadi manusia yang sama dengan manusia yang lain. Tetapi dengan segala aturan yang keras, saya tidak mampu berbuat apa-apa. Pemikiran yang terpendam adalah segala impian untuk hanya menjadi orang biasa. Dalam artian, saya hanya selalu berpikir untuk menjadi orang biasa yang tidak punya tujuan lain. Selain memenuhi harapan orang tua, itu semata-mata agar saya tidak mendapat hukuman.
Setelah orang yang cukup berpengaruh dalam hidup saya, Orang yang menciptakan segala yang “keras” di atas, pergi meninggalkan dunia ini maka saya mendapat kebebasan penuh untuk melakukan segala yang saya impikan. Segala impian untuk menjadi orang biasa saja! Semua ini saya lakukan dengan cara yang biasa-biasa saja. Saya berusaha dengan keras untuk menjadi orang yang biasa atau dengan bahasa sekarang disebut GAUL. Tetapi saya menjadi orang bodoh yang ikut-ikutan selalu dengan orang lain. Inilah cara berpikir saya untuk selalu ikut-ikutan dengan cara berpikir orang lain yang saya rasa gaul.
Sayapun tiba di masa yang memungkinkan saya untuk menjiplak pemikiran orang lain. Saya menjadi orang yang kelihatan KEREN! Wow, inilah yang saya impi-impikan dari dulu! Jadi pada masa ini saya berpikir seperti orang lain yang saya rasa keren tadi. Semuanya penuh dengan kepalsuan. Pada masa inipun saya lama-kelamaan merasa hampa. Karena saya tanpa sadar menjauhi hal yang paling penting dalam diri manusia, yaitu be myself!
Maka datanglah saya pada pemikiran yang lebih-kurang merupakan kesimpulan dan hasil kritik atas  semua tahap pemikiran di atas. Ketika masa ini tiba, saya mulai berpikir untuk menggapai impian yang saya miliki dengan cara saya sendiri. Cara inilah yang saya sadari sudah diasah sejak masa penuh kekerasan tadi. Cara berpikir yang seharusnya saya sadari, bahwa inilah diri saya yang sudah terlebih dahulu disadari oleh orang tua saya. Namun karena pola berpikir dalam pergaulan yang selalu mendesak orang lain untuk sama dengan kita. Saya menjadi orang bodoh yang selalu memaksakan diri berpikir sama dengan orang. Inilah saya sekarang dengan pemikiran yang saya rangkai sendiri, dengan pemikiran yang saya pilih sendiri. Saya sadar bahwa sadar sementara dan akan terus berkembang. But This is Me!

Yan O. Kalampung
Winenet Satu-Kota Bitung, 19-Juni-2011

Komentar

Postingan Populer