Winenet Satu, 18 Agustus 2013


Kemarin aku baru memposting beberapa tulisan diaryku di blog yang kukelola. Tindakanku ini kusadari punya beberapa konsekuensi, pertama bahwa aku semakin dipacu untuk terus menulis, karena tulisanku dapat membuat diriku terus berkembang, entah itu dengan olehku yang membacanya ulang dan mengkritisinya ataupun orang lain yang mengkritisi. Kedua, karena tulisanku ini dapat dibaca oleh semua orang di seluruh dunia, maka paling tidak aku harus menambah bobot dari tulisan-tulisanku yang berikutnya.
Semua itu tentu berdampak bagus padaku, entah secara intelektual maupun secara kejiwaan.  Namun ada satu hal yang tidak dapat aku rubah, yaitu isinya yang pasti sangat bersifat pribadi. Itu hal yang sudah pasti, karena ini adalah diaryku. Jadi tentu saja berisi catatan harian akan kehidupanku, pribadi walaupun kadang melibatkan orang lain.
Hubunganku dengan ayahku masing saja terjadi banyak gesekan. Kurasa ini hal yang baik, karena aku tetap percaya kami semakin saling mengenal. Ini tentu saja tidak berhenti di mengenal saja. Karena kami hidup bersama, sudah barang tentu memerlukan penerimaan satu sama lain. Kalau tidak, maka kami tidak akan bisa hidup bersama. Mengenai hal ini, karena menyangkut masa depan yang belum terjadi dan belum pasti apakah akan terjadi atau tidak, maka ini hanya bisa aku pasrahkan kepada Tuhan.
Mengenai waktu yang sementara kujalani. Aku masih percaya bahwa ini adalah waktu penantianku untuk mengikuti test masuk ulang di tahun depan. Walaupun ini akan terjadi nanti dan belum ada kepastian apakah akan terjadi nanti atau tidak karena itu aku hanya bisa memasrahkan kepada sang Maha Tuhan, namun ini tentu memerlukan kepastian dari diriku apakah aku betul-betul menginginkannya atau tidak. Inilah barangkali yang menjadi pertimbangan kepada Tuhan apakah nanti Ia akan mengabulkan doaku atau tidak. Tapi aku tetap ingin percaya dan terus percaya, bahwa Tuhan akan tersentuh melihat Perjuangan kita dan mengabulkan semua keinginan yang kita perjuangkan.
Pelajaran dari Anthony de Mello yang kutonton dari Youtube mengenai kebahagiaan, memberiku inspirasi yang begitu dalam. Memang pada awalnya agak sulit kupahami, namun lama kelamaan aku memahami dan menerimanya. Bahwa kebahagiaan itu sudah ada dalam diri kita, yang perlu kita lakukan sekarang adalah memberi kesempatan untuk cinta muncul dan memberikan jalan bagi kita untuk melakukan segala sesuatu dengan baik di muka bumi. Ini bagiku memberikan kesempatan hidup yang besar untuk mulai serius dengan semua yang Tuhan perintahkan yang selama kuabaikan. Karena hal yang paling utama kucari yaitu kebahagiaan, sebenarnya kumiliki. Yang perlu kulakukan sekarang, adalah melakukan yang terbaik selama hidup yang singkat ini.
Tentang adikku, yang jarang pulang dan selalu tanpa kabar. Lama kelamaan juga membuatku khawatir, apakah terjadi sesuatu dengannya di jalan. Namun ini membuatku mengerti bahwa ternyata inilah yang orang tua sering rasakan tentang kita. Khawatir semacam inilah yang membuat mereka menelepon dan mencari-cari kabar tentang kita. Untuk mengatasi rasa khawatir inilah, kita perlu iman. Karena dengan iman kita bahwa Tuhan akan melindungi orang yang kita sayangi dimanapun mereka berada, maka kita akan merasa tenang dalam menjalani hidup.
Ini memberikan inspirasi baru tentang aku yang sementara mencari dan membangun spiritualitas kepada Tuhan. Dengan membangun iman dan kepercayaanku kepada Tuhan.

Komentar

Postingan Populer